Perkembangan motorik merupakan proses meningkatnya kemampuan gerak dan perilaku si kecil. Salah satu perkembangan motorik yang harus dan di stimulasi sejak dini adalah motorik halus. Lalu, apa saja contoh motorik halus yang ada? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Di usianya yang masih dini, orang tua harus membantu menstimulasi perkembangan kemampuan motorik halusnya. Namun, apa sebenarnya motorik halus itu?
Jadi, motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan otot kecil, koordinasi mata, dan tangan. Pengertian lain motorik halus yaitu kemampuan si kecil dalam menggunakan otot kecilnya untuk melakukan sesuatu.
Menurut Bambang Sujiono, motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu serta dilakukan oleh otot kecil yang membutuhkan koordinasi tepat seperti menggenggam, menulis, meremas, menyusun balok, dan lain-lain.
Sedangkan pengertian perkembangan gerak motorik halus yaitu meningkatnya pengordinasian gerak tubuh yang melibatkan syaraf dan otot yang lebih kecil dan detail.
Manfaat Perkembangan Motorik Halus
Berkembangnya motorik halus pada anak memiliki dampak dan manfaat yang baik seperti:
- Baik untuk kesehatan tubuh anak
- Membantu menyalurkan emosi, kegelisahan, ketegangan, serta rasa keputusasaan si kecil.
- Anak akan melakukan kegiatan yang menyenangkan baginya.
- Akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih mandiri dan rasa percaya diri dari dalam dirinya.
- Secara psikologis ia akan merasa aman dan menjadi pribadi yang baik.
- Memberikan kesempatan si kecil dalam mempelajari keterampilan sosial. Besar kemungkinan juga anak mampu memainkan peran kepemimpinannya.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Halus
Supaya stimulasi motorik halus pada anak dapat berhasil, ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan motorik halus si kecil, yakni:
- Perkembangan sistem saraf pada anak
- Kemampuan yang memungkinkan anak untuk bergerak
- Keinginan anak untuk bergerak
- Lingkungan sekitarnya yang mendukung
- Aspek psikologis anak
- Perkembangan sistem saraf anak
- Kondisi fisik anak
- Motivasi anak yang tinggi untuk bergerak
- Lingkungan yang kondusif
Contoh Motorik Halus Sesuai Usia Anak
Tahukah bunda? Menstimulasi motorik halus anak dapat disesuaikan dengan usia si kecil loh. Berikut ini perkembangan motorik halus pada anak yang harus bunda ketahui:
– Usia 1-2 Tahun
Pada saat usia 1-2 tahun contoh motorik halus yang bisa anak lakukan yaitu mencoret-coret kertas, makan dengan sendok, menarik benda, menyusun beberapa balok, menumpahkan sesuatu dalam wadah.
– Usia 2-3 Tahun
Pada usia 2-3 tahun, kemampuan motorik halusnya semakin berkembang. Si kecil sudah bisa memutar gagang pintu, membuka dan menutup resleting, menggunakan sendok dan garpu dengan benar dan meniru menggambar objek.
– Usia 3-4 Tahun
Memasuki usia 3-4 tahun, si kecil mampu membuka dan mengancing kancing pakaian, menggunting kertas, menggambar di kerta, menghubungkan titik-titik dan lain-lain.
– Usia 4-5 Tahun
Memasuki usia preschool, anak sudah bisa menggambar manusia yang lebih kompleks, mewarnai tidak keluar garis, mencuci tangan, memegang pensil dengan benar. Pada usia ini, anak-anak juga sudah siap untuk masuk ke sekolah.
Baca Juga: Mengenal Terapi Sensori Integrasi Anak.
Contoh Kegiatan Motorik Halus
Mengutip dari buku Metodologi Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini, Wiyani, mengungkapkan jika keterampilan motorik halus pada anak mulai bisa dikembangkan melalui gerakan jari-jarinya. Adapun kegiatan contoh motorik halus sebagai berikut:
1. Menggenggam
Kemampuan menggenggam pada anak merupakan contoh motorik halus yang dapat dikembangkan. Pada usia dibawah 1,5 tahun, biasanya anak sudah memiliki kemampuan untuk menggenggam.
Untuk melatih motorik halusnya, maka bunda dan ayah bisa memberikan alat yang lebih besar seperti piring, sendok, gelas, dan peralatan lain yang memungkinkan untuk dipegang si kecil.
2. Memegang
Perkembangan motorik halus anak bertahap akan semakin baik. Pada awalnya hanya bisa menggenggam, kemampuannya akan meningkat menjadi memegang. Saat kemampuan motorik halus anak berkembang lebih baik, maka si kecil akan semakin mampu memegang benda yang ada di sekitarnya.
3. Merobek
Saat motorik halusnya semakin baik, maka anak sudah memiliki keterampilan merobek dengan kedua tangannya. Meskipun kegiatan merobek dapat membuat rumah berantakan, namun tahukah bunda, jika kegiatan ini salah satu stimulasi yang baik untuk anak? Bukan tanpa alasan, hal ini karena saat anak sudah bisa merobek kertas, itulah tanda jika dirinya berkembang dengan baik..
4. Menggunting
Untuk lebih menguatkan kemampuan motorik halusnya, bunda dan ayah bisa mengajarkan si kecil menggunting. Kegiatan ini akan membuat kemampuan motorik halusnya berkembang.
Selain motorik halus, Bunda harus pahami juga mengenai contoh motorik kasar dan tentu siap mendukung si kecil untuk mengembangkan kemampuan motoriknya, ya!
Dukung Stimulasi Anak dengan Asupan Nutrisi Etawaku Junior
Selain memberikan stimulasi untuk anak, bunda juga harus memberikan asupan nutrisi yang baik, salah satunya dengan memberikan si kecil susu kambing Etawaku Junior.
Etawaku Junior adalah produk susu yang berasal dari susu kambing etawa dengan kombinasi krimer yang disukai anak-anak. Kandungan susu kambing Etawaku Junior 3x lebih baik daripada susu sapi, untuk mendukung pertumbuhan si kecil dan mendukung kecerdasan otak.
Formulasi STARGROW pada Etawaku Junior meliputi Omega 3 & DHA, Prebiotik (Inulin & FOS), 10 Vitamin, 7 Mineral, Kalsium dan Zinc. Kandungan tersebut sangat penting untuk mendukung kecerdasan otak anak.
Tak hanya itu, rutin minum susu kambing Etawaku juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Hal ini membuat anak tidak mudah sakit sehingga lebih bebas untuk mengeksplorasi lebih banyak hal baru.
Itulah contoh motorik halus anak sesuai dengan usianya. Bunda bisa memberikan stimulasi untuk mengembangkannya. Dengan bekal dan kemampuannya yang baik, maka anak pun menjadi lebih siap untuk masuk ke jenjang pendidikan seperti kindergarten atau preschool!