Terapi Sensori Integrasi: Pengertian, Biaya, dan Manfaatnya

Melatih indra pada tubuh harus dilakukan sejak dini untuk proses tumbuh kembang anak. Terkait hal itu, salah satu upaya untuk melatihnya yaitu dengan terapi sensori integrasi. Ini biasanya dilakukan jika anak menunjukkan ada masalah pada indrawinya, seperti tidak bisa diam atau tidak bisa fokus, maka harus dilakukan terapi sensori integrasi.

Sensori integrasi sendiri merupakan proses anak dalam mengenal, mengubah, dan membedakan sesuatu dengan sistem sensorinya untuk merespon berupa perilaku.

Kemampuan sensori integrasi penting bagi anak agar dapat mendukung si kecil dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, bersosialisasi, dan lain-lain.

Pengertian lain sensori integrasi yaitu kemampuan otak dan tubuh yang bekerja untuk memproses, mengenali, serta mengatur informasi yang berasal dari sensorik atau indra manusia. Proses ini bisa berupa penglihatan, rasa, bau, kesadaran tubuh, sentuhan, gerakan, dan lain-lain. 

Namun sayangnya, tidak semua anak dapat melakukan sensori integrasi dengan baik. Sebagian anak mengalami gangguan yang membuat mereka sulit mengembangkan kemampuan indrawi. Apabila terjadi kondisi seperti ini, maka anak membutuhkan terapi. 

Ciri-Ciri Gangguan Sensori Integrasi

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Meskipun begitu, orang tua juga tidak boleh buta dengan perilaku anak yang berbeda dengan lainnya. Pahami bahwa itu bisa jadi merupakan tanda adanya masalah pada anak yang harus segera diobati, seperti contohnya gangguan sensori integrasi.

Jika anak mengalami gangguan perkembangan sensori, maka akan mengalami kesulitan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kasus ini, anak memiliki gangguan dalam proses menerima informasi sensorik (hal ini sering kali terjadi pada anak yang mengidap autisme).

Ada beberapa ciri-ciri pada anak yang menunjukan adanya gejala gangguan sensori integrasi seperti:

  • Sensitif terhadap bau
  • Sulit melakukan aktivitas sehari-hari
  • Tidak mudah fokus
  • Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru
  • Bermasalah di sekolah
  • Tidak bisa diam
  • Menolak makanan dengan tekstur tertentu
  • Suka melakukan sesuatu yang berisiko
  • Tidak adanya perubahan dalam rutinitas sehari-hari
  • Sulit mendapat teman baru
  • Takut dengan ketinggian
  • Adanya gangguan keseimbangan
  • Ceroboh

Jika anak memiliki ciri-ciri di atas, maka ada kemungkinan si kecil menderita gangguan sensori integrasi dan harus segera bunda atasi dengan terapi. 

Terapi Sensori Integrasi Adalah

Terapi Sensori Integrasi Adalah

Terapi sensori integrasi merupakan terapi yang dilakukan untuk membantu anak dengan gangguan sensori integrasi. Dalam pengertian lain, terapi sensori integrasi adalah terapi okupasi yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki masalah fisik dan mental.

Terapi ini ditujukan untuk anak-anak dengan gangguan pemrosesan sensori (Sensory Integrative Dysfunction), seperti anak-anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder), dispraksia, dll. 

Tujuan dari terapi ini supaya otak mampu mengintegrasikan informasi yang diberikan oleh indera dengan baik, sehingga tubuh mampu merespon dengan gerakan yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

Dalam prakteknya, terapis akan memberikan tantangan pada anak berupa permainan yang menyenangkan dan melibatkan semua indera tubuh agar anak mampu mengembangkan fungsi motorik halus maupun motorik kasar.

Terapis dalam memberikan tantangan harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Misalnya, memberikan tantangan awal yang tidak terlalu sulit namun juga tidak terlalu mudah. Kemudian selama masa terapi berlangsung, tantangan akan ditingkatkan semakin sulit. 

Gerakan yang diberikan oleh terapis nantinya akan diulang terus menerus sehingga sistem saraf akan merespon sensasi dan gerakan lebih baik dari sebelumnya.

Prosedur Pelaksanaan Terapi Sensori Integrasi

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, ada beberapa prosedur terapi yang harus dilakukan, yaitu:

  • a. Intervensi: Intervensi merupakan prosedur terapi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan peralatan yang melibatkan fungsi sensorik dan motorik.
  • b. Akomodasi dan Adaptasi: Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan penutup telinga yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi anak.
  • c. Program Diet Sensorik: Terapis memberikan menu makanan dengan melibatkan strategi sensorik individual.
  • d. Modifikasi Lingkungan: Mengurangi stimulus supaya tidak terlalu sensitif dengan sesuatu.
  • e. Edukasi: Terapis akan mengedukasi orang-orang disekitar penderita gangguan sensori integrasi supaya pengobatan terapi dapat berhasil.

Baca Juga: Jadwal Belajar Efektif di Rumah untuk Anak.

Manfaat Terapi Sensori Integrasi

Terapi ini memiliki manfaat yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Terapi ini akan mempengaruhi perilaku, perhatian, koordinasi, partisipasi sosial, serta kualitas hidup si kecil.

Dengan melakukan terapi, maka dapat memperbaiki serta mengembangkan respons yang tepat dan spontan terhadap lingkungan. Sistem sensori pada indera pun akan bekerja lebih baik daripada sebelumnya.

Terapi Sensori Integrasi di Rumah

Terapi untuk gangguan sensori integrasi hanya boleh dilakukan oleh ahli terapi okupasi yang telah bersertifikat kompeten yang didukung dengan fasilitas klinik yang memadai.

Meskipun terapi ini sebaiknya dilakukan di klinik dengan ahli medis yang memadai, namun orang tua juga bisa melakukan terapi ini di rumah. Hal itu bukan tidak mungkin karena biasanya ahli terapi juga akan memberikan informasi mengenai teknik mandiri yang bisa orang tua lakukan saat di rumah. 

Nantinya terapis juga akan memberikan program tertulis hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Biaya Terapi Sensori Integrasi

Umumnya terapi ganguan sensori integrasi dilakukan di klinik atau rumah sakit yang menyediakan terapi ini. Dan soal biaya, dapat berbeda tergantung klinik atau rumah sakit terkait. Biasanya baik rumah sakit atau klinik akan menyediakan biaya terapi per paket.

Setiap paket terdiri dari beberapa sesi terapi dengan harga yang berbeda-beda. Namun untuk paket terapi paling murah umumnya sekitar Rp800.000 – Rp1.000.000, yang terdiri dari 4-5 kali pertemuan untuk terapi.

Etawaku Junior Susu untuk Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak tidak hanya didukung dari kemampuan motorik dan sistem sensori saja. Asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh si kecil juga memberikan pengaruh besar dalam tumbuh kembang si kecil. Untuk itu, Bunda harus memberikan asupan nutrisi yang baik seperti Susu Etawaku Junior. 

Etawaku Junior adalah produk susu yang berasal dari susu kambing etawa yang diformulasikan untuk mendukung pertumbuhan dan mendukung kecerdasan otak anak.

Formulasi STARGROW pada Etawaku Junior meliputi Omega 3 & DHA, Prebiotik (Inulin & FOS), 10 Vitamin, 7 Mineral, Kalsium, dan Zinc.


Itulah penjelasan lengkap mengenai terapi sensori integrasi pada anak. Dengan mengetahuinya, Bunda diharap bisa lebih aware dan memperhatikan setiap aspek pertumbuhan si kecil!

Photo of author

Alifia Furaida Salsabila

Tinggalkan komentar