Berlari, menendang, dan duduk merupakan beberapa contoh motorik kasar. Namun, sudah tahukah Bunda tentang pengertian serta berbagai kegiatan yang bisa mengasah kemampuan motorik kasar anak?
Bunda, usia 0-5 tahun merupakan masa keemasan bagi perkembangan si kecil.
Di tahap tersebut, pertumbuhan anak menjadi sangat pesat, mulai dari pertumbuhan fisik, kemampuan kognitif, serta kesehatan mental.
Maka dari itu, Bunda perlu memperhatikan asupan nutrisi dan memberikan banyak stimulasi agar masa keemasan anak bisa dilewati dengan baik.
Pasalnya, perkembangan di masa keemasan akan berpengaruh terhadap perkembangan anak di tahapan usia selanjutnya.
Stimulasi yang Bunda berikan selama masa keemasan tersebut sekaligus bisa membuat kemampuan motorik anak menjadi optimal.
Pengertian Motorik Kasar
Lantas, apa itu kemampuan motorik?
Jadi, kemampuan motorik anak merupakan kemampuan anak dalam menggunakan otot dalam tubuhnya. Kemampuan ini terbagi menjadi dua, yaitu kemampuan motorik halus dan motorik kasar.
Keterampilan motorik kasar anak berkaitan dengan kemampuan si kecil dalam menggunakan kelompok otot besar, seperti lengan, kaki, betis, serta seluruh tubuh.
Sementara keterampilan motorik halus berkaitan dengan otot kecil, seperti tangan, jari, serta pergelangan tangan.
Perbedaan Motorik Kasar dan Halus
Biasanya, anak-anak akan mengalami perkembangan motorik kasar terlebih dahulu sebelum bisa melakukan gerakan motorik halus.
Memiliki kemampuan motorik kasar yang baik juga akan menunjang anak dalam melakukan gerak motorik halus dengan lebih sempurna.
Tentunya, Bunda perlu mengenali perbedaan motorik kasar dan halus agar bisa memberikan stimulasi yang tepat.
Nah, untuk mempermudah, Bunda bisa melihat tabel perbedaan antara motorik kasar dan halus berikut ini:
Aspek | Motorik Kasar | Motorik Halus |
Otot yang terlibat | Otot besar, meliputi lengan, kaki, dan seluruh tubuh | Otot kecil, meliputi jari, mata, tangan, lidah, dan bibir |
Keterampilan | Keseimbangan, koordinasi tubuh, serta kekuatan fisik | Ketepatan untuk menghasilkan gerakan kecil, koordinasi antara mata dan tangan |
Contoh gerakan | Duduk, merangkak, berjalan, berlari, melompat | Menggenggam, menulis, menggambar, menyusun puzzle |
Tahap Perkembangan Serta Contoh Motorik Kasar dan Halus
Setelah mengenali perbedaan gerak motorik halus dan kasar, Bunda juga perlu mengetahui tahap perkembangan kemampuan motorik anak sesuai usia.
Umumnya, perkembangan kemampuan motorik halus dan kasar adalah sebagai berikut:
Motorik Kasar
– Usia 3-12 bulan
Umumnya, bayi di usia ini sudah bisa melakukan gerakan motorik kasar sebagai berikut:
- Aktif mengangkat lengan dan kaki ketika tummy time
- Berguling, merangkak, serta duduk tanpa penyangga
- Menyangga kepala saat duduk
Selain memperhatikan perkembangan motorik, untuk Bunda yang ingin memberikan MPASI untuk si kecil, bisa baca juga artikel lainnya: Resep MPASI 9 Bulan Penambah Berat Badan.
– Usia 12-24 bulan
Ketika si kecil berusia 1-2 tahun, kemampuan motorik kasarnya berkembang dengan cepat. Ia sudah bisa melakukan berbagai hal, seperti:
- Naik tangga dengan bantuan orang dewasa
- Berjalan dengan satu tangan dipegang
- Mendorong mainan beroda
– Usia 2-5 tahun
Anak usia 2-5 tahun umumnya sudah bisa berjalan dan naik tangga dengan mandiri. Selain itu, ia juga bisa melakukan beberapa gerak motorik kasar seperti:
- Melompat dengan kedua kaki
- Melompat dengan satu kaki
- Berlari
- Naik sepeda roda tiga
- Melempar bola
- Menangkap bola dengan kedua tangan
Motorik Halus
– Usia 0-12 bulan
Di tahap usia ini, umumnya si kecil sudah bisa melakukan gerakan motorik halus seperti:
- Mengayunkan lengan
- Memegang dan menggenggam benda, seperti finger food
- Memasukkan tangan ke mulut, seperti saat makan finger food
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain
- Menekan dan menaruh benda-benda kecil
- Menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menjepit benda
Baca Juga artikel lainnya terkait kebutuhan si kecil: Tekstur MPASI 8 Bulan.
– Usia 12-24 bulan
Memasuki usia 1-2 tahun, kemampuan motorik halus anak semakin meningkat. Di usia ini, umumnya si kecil sudah bisa melakukan hal seperti:
- Tepuk tangan
- Membuka halaman buku
- Menyusun mainan balok
- Menggunakan sendok
- Mencoret-coret kertas dengan krayon
- Meletakkan cincin mainan
– Usia 2-5 tahun
Kemampuan gerak motorik halus anak semakin sempurna ketika memasuki usia 2-5 tahun. Si kecil sudah terampil melakukan gerakan seperti:
- Mencuci tangan
- Membuka risleting
- Bermain membentuk benda dari tanah liat
- Melipat kertas
- Memakai dan melepas pakaian sendiri
- Menggenggam pensil
- Mengikat tali sepatu
Meski demikian, perkembangan kemampuan masing-masing anak bisa berbeda.
Jadi, jika si kecil belum bisa melakukan berbagai hal yang sudah bisa dilakukan oleh anak seumurannya, jangan terlalu khawatir dan memaksa.
Bunda bisa memberikan stimulasi yang tepat secara terus menerus. Jika perlu, Bunda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak agar bisa mendapatkan saran yang tepat.
Rekomendasi Artikel: Senam Otak: Manfaat dan Contoh Gerakannya.
Contoh Kegiatan Permainan Motorik Kasar
Memasuki usia 3 tahun, anak mulai bisa melakukan gerak motorik kasar dan halus secara bersamaan, seperti ketika melakukan permainan mencocokkan bentuk.
Agar kemampuan motorik anak semakin terasah, Bunda bisa loh, melakukan beberapa kegiatan permainan yang asyik dan menyenangkan.
Contoh permainan fisik motorik kasar yang bisa Bunda coba yaitu sebagai berikut:
1. Lempar Tangkap Bola
Bola menjadi salah satu mainan yang bisa menarik perhatian anak.
Maka dari itu, Bunda bisa mengajak si kecil untuk bermain lempar tangkap bola agar kemampuan motorik kasarnya bisa semakin terasah.
Permainan fisik ini sebenarnya cukup sederhana, namun melatih anak agar bisa menendang serta menangkap bisa melatih otot besarnya agar semakin kuat, sekaligus meningkatkan koordinasi antara tangan, kaki, dan mata.
2. Menari Mengikuti Alunan Musik
Iringan musik yang ceria biasanya sangat disukai oleh anak-anak.
Nah, Bunda bisa mencoba mengajak si kecil untuk menari, menggerakkan tubuh sesuai dengan irama musik.
Selain bisa meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, melatih anak untuk menari sesuai dengan iringan musik juga bisa membantu Bunda dalam menemukan bakat si kecil loh!
3. Bermain Jungkat-Jungkit
Selain menyenangkan, mengajak anak untuk bermain jungkat-jungkit, ayunan, atau perosotan yang ada di playground ternyata bisa membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar si kecil.
Hal itu disebabkan karena bermain dengan berbagai alat tersebut memerlukan gerakan otot besar serta melatih si kecil untuk melakukan berbagai macam gerakan.
Jadi, Bunda bisa sering-sering mengajak anak bermain ke playground ya!
4. Belajar Naik Sepeda
Ketika naik sepeda, anak jadi belajar untuk menyeimbangkan diri, sehingga hal ini sangat baik untuk mengasah kemampuan gerak motorik kasarnya.
Namun, perlu diperhatikan, sebaiknya Bunda menggunakan sepeda yang memiliki roda tambahan atau roda bantu, alih-alih langsung memberikannya sepeda roda dua ya!
5. Lompat Tali
Gerakan yang ada dalam permainan lompat tali bisa meningkatkan kekuatan fisik otot besar si kecil, sehingga kemampuan motorik kasar menjadi semakin terasah.
Selain itu, lompat tali juga bisa melatih anak untuk melakukan koordinasi antar bagian tubuh loh! Jadi, kegiatan ini sangat bermanfaat ya, Bun!
Itulah penjelasan mengenai Contoh Motorik Kasar pada anak, semoga bunda bisa lebih aware demi pertumbuhan si kecil ya, Bun!
Untuk Mendukung Motorik Anak, Berikan Asupan Nutrisi Susu Etawaku Platinum
Selain melatih anak dengan melakukan berbagai gerakan fisik di atas, berikan juga si kecil asupan nutrisi yang cukup, salah satunya dengan minum Susu untuk Pertumbuhan Etawaku Platinum.
Etawaku memiliki kandungan kalsium yang tinggi dan berbagai nutrisi penting lainnya untuk si kecil agar kebutuhan gizi harian selalu terpenuhi, sehingga sangat baik untuk perkembangan kemampuan motorik anak agar semakin sempurna.
Susu kambing Etawaku juga sudah pasti aman untuk dikonsumsi semua kalangan, mulai dari anak usia 1 tahun hingga lansia. Jadi, tidak perlu ragu dan khawatir ya!
Yuk, beli Etawaku sekarang untuk bantu menunjang pertumbuhan si kecil di masa keemasannya!