Setiap Busui pasti akan memompa ASI, tidak selalu langsung memberikannya pada si kecil. Ini disebabkan karena memompa ASI memang penting untuk menjaga kesehatan payudara agar ASI tidak menumpuk, setelah ASI dipompa, nantinya akan disimpan terlebih dahulu (biasanya di freezer). Nah, terkait hal itu, banyak Busui yang khawatir ASI akan basi.
Agar keresahan Bunda terjawab, maka Bunda harus paham ciri ciri ASI basi di freezer. Dengan begitu, Bunda bisa tahu kapan ASI harus diberikan dan bagaimana ASI yang sudah tak layak untuk diberikan ke si kecil.
Kenapa Penting bagi Ibu Menyusui untuk Memompa ASI?
Setelah melahirkan, payudara secara alami akan menghasilkan ASI yang sangat dibutuhkan oleh bayi sebagai makanan pertamanya. Sangat disarankan agar bayi baru lahir diberi ASI setiap dua jam.
Namun, selama masa menyusui, produksi ASI akan terus berlanjut. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengeluarkan ASI secara teratur ketika payudara terasa penuh. Hal ini penting karena ASI yang tertahan dapat memengaruhi kesehatan ibu.
Jika payudara terisi penuh dengan ASI tanpa dikeluarkan, Bunda berisiko mengalami pembengkakan, penggumpalan, penyumbatan kelenjar susu, dan bahkan berhenti memproduksi ASI.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Bunda dapat menggunakan beberapa metode. Salah satunya adalah memberi ASI secara bergantian pada kedua payudara. Namun, jika produksi ASI berlebihan, ibu dapat memompa ASI secara teratur ketika payudara terasa penuh.
Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipompa?

Sebelum itu, Bunda perlu tahu dulu, sebenarnya berapa lama ASI bertahan di suhu ruangan maupun jika disimpan di freezer?
Menurut The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee, ASI yang baru dipompa akan bertahan pada suhu ruangan hanya selama 3-4 jam. Namun, jika ASI diletakkan dalam ruang pendingin, dapat bertahan hingga 6-8 jam (dengan catatan ASI dalam kondisi bersih).
ASI beku yang telah dicairkan tidak akan bertahan lebih dari 4 jam. Oleh karena itu, jika ASI beku sudah dicairkan, sebaiknya diberikan kepada bayi segera agar tidak cepat basi. Untuk informasi lebih lanjut, berikut adalah detailnya:
- ASI yang disimpan pada suhu ruangan dapat bertahan selama 4 jam
- ASI yang disimpan dalam kotak pendingin es batu dapat bertahan selama 24 jam
- ASI yang disimpan pada suhu 4 derajat dapat digunakan hingga 5 hari ke depan, dengan catatan harus dipisahkan dari telur, makanan mentah, dan daging
- ASI yang disimpan dalam freezer kulkas satu pintu akan bertahan selama 2 minggu
- ASI yang disimpan dalam freezer kulkas dua pintu akan bertahan selama tiga bulan
- ASI yang disimpan dalam ruang khusus dengan suhu minus 18 derajat akan bertahan selama 6 bulan
- ASI beku yang telah dicairkan akan bertahan selama 2 jam pada suhu ruangan dan 24 jam pada suhu kulkas
- Sisa ASI yang tidak habis dikonsumsi hanya bertahan selama 2 jam dan sebaiknya disimpan kembali.
Ciri Ciri ASI Basi di Freezer
Dari penjelasan diatas, bunda jadi mengetahui jika ruang penyimpanan mempengaruhi waktu layak minum ASI. Namun meskipun begitu, bunda juga harus tau jika ASI juga bisa basi. Baik disimpan dalam kulkas, freezer atau suhu ruang.
ASI yang basi memiliki ciri-ciri yang sama. Berikut ini ciri ciri ASI basi yang harus bunda ketahui:
1. ASI Menggumpal
ASI menggumpal adalah salah satu ciri-ciri ASI basi di Freezer. ASI yang segar tidak menggumpal dan tidak ada bagian terpisah layaknya air dan minyak. Namun berbeda dengan ASI yang sudah basi, tekstur ASI akan menggumpal dan terbagi menjadi dua lapisan.
Pada lapisan atas ASI berwarna putih kekuningan dan teksturnya kental. Sedangkan pada lapisan bawah berwarna bening dan teksturnya lebih encer. Lapisan ini tanda ASI sudah basi dan harus segera dibuang.
2. ASI Bau Asam
Ciri-ciri ASI basi di freezer yang paling bisa dirasakan yaitu baunya yang asam atau tengik. Pada umumnya ASI memang memiliki aroma susu sapi, namun jika sudah disimpan dan dibekukan akan sedikit asam.
Namun, jika ASI yang sudah basi memiliki bau asam dan tengik yang menyengat. ASI seperti ini tidak boleh bunda berikan pada si kecil.
3. Rasa yang Berubah
Ciri-ciri ASI basi di freezer selanjutnya yaitu rasanya yang berubah. Meskipun ciri-ciri di atas tidak bunda temukan dalam susu, maka untuk memastikan ASI atau tidak bunda harus mencicipinya.
Jika ASI memiliki rasa yang ringan dan manis, maka belum basi. Namun jika rasa ASI sudah tidak enak dan terasa sangat masam, maka sebaiknya dibuang.
Tips: Untuk menjaga produksi ASI, Bunda bisa mengikuti jadwal pumping ASI agar banyak dan maksimal.
Penyebab ASI Basi
Penyebab ASI menjadi tidak segar adalah karena stok ASIP disimpan terlalu lama atau penyimpanannya dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
Pada suhu sekitar 25°C, ASIP hanya dapat bertahan selama 4 jam setelah diperas, sehingga harus segera diberikan kepada bayi sampai habis. Jika masih ada sisa, ASIP yang disimpan pada suhu ruangan tersebut masih dapat dikonsumsi kembali hingga 2 jam.
Namun, setelah melewati waktu 2 jam, ASIP pada suhu ruangan sudah mulai tidak segar sehingga sebaiknya dibuang.
Di sisi lain, jika ASIP disimpan di dalam freezer kulkas dengan suhu -15°C, ASIP yang dibekukan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Pemberian dan penyimpanan ASIP harus dilakukan dengan benar agar seluruh nutrisi yang terkandung dalam ASI dapat diperoleh oleh bayi secara maksimal.
ASI mengandung nutrisi penting, komponen imunologi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan enzim. Selama proses penyimpanan, perubahan pada salah satu atau lebih dari komponen tersebut dapat terjadi, yang menyebabkan perbedaan dalam penampilan, aroma, dan rasa ASI.
Oleh karena itu, setelah ASI diperah, segera simpan dalam kantong ASI steril yang rapat atau botol kaca yang tertutup, kemudian dinginkan dalam lemari es. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas ASI agar tidak cepat tidak segar atau rusak.
Akibat Minum ASI Basi

Memberikan ASI yang sudah tidak segar kepada bayi dapat memiliki konsekuensi negatif terhadap kesehatannya.
ASI yang sudah tidak segar mengandung bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi pada bayi. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi ketika bayi mengonsumsi ASI yang sudah tidak segar.
1. Gangguan Pencernaan
Sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan dan sangat sensitif terhadap apa yang dikonsumsinya. Konsumsi ASI yang sudah tidak segar dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti muntah dan diare.
2. Demam
Mirip dengan konsumsi susu yang sudah kadaluarsa bagi orang dewasa, bayi yang minum ASI yang sudah tidak segar juga dapat mengalami muntah dan demam sebagai respons terhadap infeksi atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
3. Dehidrasi
Konsumsi ASI yang sudah tidak segar juga dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi. Gejalanya termasuk kelelahan, kantuk berlebihan, kurang aktif, urine yang lebih gelap, dan produksi urine yang berkurang dari biasanya. Kondisi ini dapat berisiko jika tidak segera ditangani.
4. Risiko Infeksi
Minum ASI yang sudah tidak segar juga dapat meningkatkan risiko infeksi makanan. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak dalam ASI, seperti bakteri Cronobacter sakazakii. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis dan sepsis pada bayi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa ASI yang diberikan kepada bayi selalu segar dan disimpan dengan benar untuk mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan
Langkah yang Tepat dalam Penyimpanan ASI Setelah Dipompa
Penting bagi ibu untuk memompa ASI guna mencegah potensi penyakit. Sebelum memompa, pastikan untuk membersihkan pompa ASI dengan teliti. Jangan gunakan pompa yang kotor, selalu cucilah pompa sebelum digunakan. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Gunakan Wadah Khusus untuk ASI
Agar kualitas ASI terjaga, disarankan untuk menyimpan ASI dalam wadah khusus ASI yang dirancang untuk tujuan tersebut. Hindari menggunakan wadah yang tidak ditujukan khusus untuk ASI, karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas ASI.
2. Pertahankan Kebersihan Wadah dan Tangan
Untuk menjaga kualitas ASI, pastikan wadah dan tangan steril dari kuman. Merebus botol dan pompa ASI dalam air mendidih selama 5-10 menit dapat membantu menjaga kebersihan. Pastikan juga tangan telah dicuci sebelum menggunakan pompa ASI.
3. Perhatikan Cara Penyimpanan ASI
Penyimpanan ASI memerlukan perhatian khusus:
- Jangan memenuhi wadah hingga penuh saat menuangkan ASI. Berikan sedikit ruang agar ASI dapat mengembang saat dibekukan.
- Setelah dimasukkan ke dalam wadah, segera simpan dalam lemari es.
- Hindari menyimpan ASI di luar freezer.
- Jangan biarkan wadah ASI terbuka, karena ini dapat memungkinkan bakteri masuk.
4. Catat Tanggal Penyimpanan
Pastikan untuk mencatat tanggal dan waktu penyimpanan ASI. Hal ini membantu mengidentifikasi ASI mana yang harus digunakan terlebih dahulu dan memastikan waktu simpan ASI tersebut.
5. Jangan Campur ASI Lama dengan Baru
Hindari mencampur ASI yang lama dengan yang baru. Lebih baik buang ASI sisa yang sudah lama karena kualitasnya telah menurun dan tidak baik untuk bayi.
Optimalkan Produksi ASI dengan Susu Etawaku
ASI merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang baru lahir. Supaya produksi ASI tetap optimal, bunda bisa mengonsumsi susu kambing Etawaku Platinum.
Etawaku Platinum adalah produk susu kambing etawa murni dengan kombinasi krimer nabati yang memiliki nutrisi 3x lebih baik dari susu sapi sehingga kaya akan manfaat. Salah satu manfaat susu Etawaku Platinum yaitu meningkatkan produksi dan kualitas ASI.
Belum lagi soal kebutuhan kalsium Ibu Menyusui, dimana kalsium penting banget untuk terpenuhi agar kesehatan tulang terjaga. Nah, Etawaku ini memiliki kalsium tinggi, sehingga cocok dijadikan sebagai susu tulang untuk ibu menyusui.
Dengan rutin konsumsi ASI setiap hari, akan membantu bunda dalam meningkatkan produksi ASI sehingga kebutuhan nutrisi si kecil dapat terpenuhi setiap hari!
Ciri ciri ASI basi di freezer yang sudah dijelaskan di atas harap selalu diingat ya, Bun! Mengingat pentingnya memberikan ASI yang baik untuk si kecil.