Salah satu persoalan ketika memantau perkembangan berat badan anak yaitu Weight Faltering. Ini harus dipahami agar si kecil bisa mendapatkan berat badan idealnya dan tumbuh dengan fisik yang baik.
Namun, sepertinya masih cukup banyak orang tua yang belum tahu mengenai weight faltering adalah apa dan bagaimana. Maka dari itu, Bunda dan Ayah bisa simak penjelasan lengkapnya di artikel ini, ya!
Pengertian Weight Faltering Adalah?
Weight Faltering adalah kondisi dimana berat badan anak tidak mengalami kenaikan yang cukup alias di bawah rata-rata kenaikan berat badan minimal setiap bulannya. Artinya, berat badan anak berada di bawah standar usianya.
Sebagai informasi tambahan, ada yang namanya tabel berat badan anak usia 1-5 tahun menurut WHO, yang bisa menjadi acuan Bunda dan Ayah untuk memastikan berat badan anak.
Anak dapat dikatakan mengalami weight faltering jika kenaikan berat badan di bawah persentil 5 (tetap di bawah kurva pertumbuhan standar) atau tidak mengalami kenaikan atau justru menurun dalam jangka waktu tiga bulan.
Pentingnya Memastikan Anak Tidak Mengalami Weight Faltering
Masalah weight faltering akan terjadi pada usia 15 bulan pertama kehidupan anak. Kasus seperti ini biasanya lebih sering dijumpai anak pada usia 3-4 bulan. Sebab pada usia tersebut, kenaikan berat badan hal yang serius pada semua bayi baik dengan ASI eksklusif atau non eksklusif.
Nah, sebagai orang tua, sudah seharusnya waspada dengan kasus weight faltering pada anak karena dapat mempengaruhi pertumbuhannya.
Bunda dan ayah bisa rutin memantau setiap bulan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang badan, lingkar kepala, dan harus selalu rajin mengevaluasi hasil monitor setiap bulan.
Apabila bunda dan ayah merasa berat badan si kecil tetap atau berkurang, bisa segera memberikan solusi cepat untuk masalah tersebut agar pertumbuhan anak tetap optimal.
Ciri-Ciri Weight Faltering
Ciri utama dari weight faltering yakni adanya penurunan berat badan serta pertumbuhan anak yang terhambat.
Jika anak dalam usia 1-4 bulan namun mengalami penurunan berat badan, maka bunda perlu khawatir karena hal tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah pertumbuhan. Adapun anak yang mengalami weight faltering memiliki beberapa ciri-ciri seperti:
- Lingkar kepala lebih kecil
- Berat badan yang berkurang
- Keterlambatan pencapaian milestone perkembangan, seperti berdiri, duduk, berjalan di usia seharusnya
- Adanya keterlambatan dalam pengembangan keterampilan sosial.
Penyebab Weight Faltering
Sekarang mungkin Bunda dan Ayah jadi bertanya-tanya, apa yang membuat si kecil mengalami weight faltering? Berikut penjelasannya:
1. Asupan Nutrisi yang Kurang
Memberikan asupan nutrisi melalui ASI eksklusif dan MPASI yang tepat sesuai usia dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Misalnya saat anak berusia 1-6 bulan, yang pada saat itu membutuhkan ASI eksklusif.
Pun saat memasuki fase MPASI, bunda harus memberikan asupan makanan yang bernutrisi seimbang. Dalam fase MPASI, si kecil membutuhkan zat gizi seperti protein, energi, dan mikronutrien. Apabila kebutuhan zat besi tidak tercukupi maka akan memicu ketidakseimbangn nutrisi pada anak.
2. Adanya Masalah Penyerapan Nutrisi
Meskipun masalah utama weight faltering karena kurangnya asupan nutrisi, namun hal tersebut juga berkaitan dengan kemampuan tubuh bayi dalam menyerap nutrisi. Sebab, tidak sedikit kasus bayi yang kebutuhan nutrisinya sudah tercukupi, namun mengalami penurunan berat badan.
Hal tersebut biasa terjadi pada bayi terutama yang berusia 8 minggu (masih mengalami kesulitan menyusu dan menelan). Sehingga, si kecil kemungkinan bisa mengalami hambatan dalam menyerap asupan nutrisi yang didapatkan.
3. Adanya Infeksi
Infeksi yang terjadi pada anak bayi tidak akan menunjukan gejala langsung yang khas. Namun, ini dapat ditandai dari timbangan anak yang tidak mengalami kenaikan atau bahkan tidak sama sekali. Untuk mengetahui jenis infeksi tersebut maka perlu konsultasi pada dokter.
4.Kebiasaan Makan Anak
Makan menjadi faktor yang menjadi penyebab weight faltering. Saat anak sudah mulai menunjukan sikap susah makan dan picky eater misalnya, maka dapat menyebabkan weight faltering.
5. Adanya Riwayat Penyakit
Kasus weight faltering pada bayi 5% disebabkan karena adanya riwayat penyakit gastrointestinal pada anak. Penyakit gastrointestinal merupakan gangguan saluran pencernaan yang dapat menyebabkan terhambatnya penyerapan nutrisi. Hal tersebut mengakibatkan si kecil tidak memperoleh nutrisi yang cukup.
Selain penyebab di atas, terdapat penyebab lainnya seperti:
- Ibu mengalami depresi, masalah perilaku dan gangguan makan.
- Bayi lahir cacat seperti bibir sumbing, sehingga sulit menyusui.
- Kurang adanya ikatan bayi dengan orang tua.
- Bayi yang menolak untuk menyusu.
- Pola makan yang buruk.
Baca Juga: Resep MPASI 7 Bulan Penambah Berat Badan.
Dampak Weight Faltering pada Anak
Weight faltering adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan terutama bagi orang tua. Sebab, weight faltering berkaitan erat dengan masalah malnutrisi sebagai kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang secara optimal dalam dua tahun pertama kehidupan.
Dampak umum yang diberikan dari weight faltering adalah mempengaruhi laju pertumbuhan berat badan diikuti dengan panjang bayi. Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini juga dapat mempengaruhi lingkar kepala si kecil.
Sedangkan dampak jangka pendek weight faltering adalah meningkatkan risiko infeksi, menyebabkan terganggunya respon imun, hingga dapat menyebabkan kematian bayi.
Weight faltering juga menyebabkan dampak jangka panjang seperti adanya gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan kognitif dan psikomotor, aktivitas fisik, perilaku, kemampuan belajar anak, hingga gangguan emosional dan intelektual.
Cara Mengatasi Weight Faltering
Meskipun weight faltering adalah kondisi yang cukup serius, namun bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Jika anak mengalami weight faltering. ada beberapa cara untuk mengatasinya:
- Memastikan asupan gizi sebelum dan selama masa kehamilan
- Melakukan inisiasi menyusui sejak dini
- Memberikan ASI eksklusif untuk bayi
- Memberikan MPASI dengan benar dan berkualitas
- Rutin melakukan pemantauan tumbuh kembang serta kesehatan si kecil secara teratur
- Memberikan makanan dengan gizi seimbang seperti vitamin, lemak, protein, karbohidrat, lemak, dan mineral
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan bunda dan ayah untuk mengatasi weight faltering. Meskipun kondisi ini dapat disembuhkan, tetapi ayah dan bunda tidak boleh lengah. Rutinlah memantau tumbuh kembang anak setiap bulannya melalui kegiatan Posyandu.
Sehingga, jika anak mengalami weight faltering, dapat terdeteksi lebih awal dan cepat untuk memberikan solusi terhadap kondisi tersebut.
Etawaku Junior Susu Pelengkap Nutrisi Anak
Weight faltering adalah masalah pada anak yang kekurangan asupan nutrisi. Kondisi ini tentunya dapat memberikan efek jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi bunda untuk memperhatikan asupan nutrisi yang akan dikonsumsi untuk anak.
Etawaku Junior menjadi susu pilihan bunda dalam memenuhi kebutuhan asupan nutrisi anak.
Etawaku Junior adalah susu anak yang terbuat dari susu kambing etawa murni. Susu ini diperkaya dengan formulasi STARGROW yang meliputi Omega 3 & DHA, Prebiotik (Inulin & FOS), 10 Vitamin, 7 Mineral, Kalsium, dan Zinc yang bagus untuk memenuhi kebutuhan si kecil.
Dengan asupan gizi yang terpenuhi, anak akan terhindar dari berbagai masalah pertumbuhan dan perkembangan.
Karena Etawaku terbuat dari susu kambing, maka cocok juga sebagai susu yang dikonsumsi untuk tujuan seperti mengoptimalkan berat badan. Hal ini karena susu kambing bisa menambah berat badan.
Bunda bisa memberikan Etawaku Junior sejak usia satu tahun. Susu ini juga lebih rendah kasein dan laktosa jika dibandingkan dengan susu sapi, sehingga tidak menyebabkan reaksi alergi susu maupun intoleransi laktosa!