Mengembangkan kecerdasan anak saat masa pertumbuhan tidak hanya dari kegiatan belajarnya saja. Melalui permainan, Bunda dan Ayah bisa membantu si kecil berkembang. Misalnya permainan Engklek yang ternyata punya manfaat baik untuk anak. Selain itu, ada juga istilah pretend play.
Untuk Bunda dan Ayah yang masih belum familiar dengan istilah tersebut, bisa simak lebih lanjut pembahasan mengenai pretend play adalah apa dan tujuannya untuk tumbuh kembang anak.
Pengertian Pretend Play Adalah
Jadi, pengertian dari Pretend play adalah permainan untuk anak dengan tema berpura-pura. Dalam permainan ini, anak akan memainkan permainan yang sifatnya berpura-pura, seperti menjadi dokter, guru, polisi, dan berbagai profesi lainnya.
Dengan pretend play, anak-anak dapat menggambarkan dunia yang mereka alami dan mempraktekannya melalui sebuah permainan.
Bagi orang tua, mungkin hal itu merupakan permainan yang terlihat biasa saja dan tidak memberikan efek penting bagi anak. Namun, faktanya pretend play sangat bagus untuk perkembangan anak-anak.
Pentingnya Pretend Play untuk Anak

Pretend play memiliki peran penting untuk perkembangan anak untuk merangsang perkembangan komunikasi, bahasa, logika, cara berpikir, dan meningkatkan pemahaman terhadap aturan sosial.
Anak-anak juga mulai menggunakan imajinasinya sehingga membuatnya menjadi lebih kreatif dan percaya diri. Lebih lanjut, berikut beberapa manfaat lain dari pretend play:
1. Lebih Mengenal Diri Sendiri
Permainan drama atau berpura-pura merupakan permainan anak yang dapat membuat anak belajar lebih untuk mengenal diri sendiri. Bisa tentang apa yang mereka suka dan apa yang tidak suka, kemampuan atau minat si kecil. Intinya pada permainan ini, mereka akan mengekspresikan ide dan perasaannya.
2. Mampu Menyelesaikan Masalah
Kenapa pretend play bisa membantu anak dalam melatihnya agar bisa menyelesaikan masalah? Jadi, misalkan pretend play yang dilakukan ialah permainan anak menjadi seorang dokter.
Ketika ia berperan menjadi dokter yang akan memberikan suntikan pada pasiennya dan ditolak karena pasien takut sakit saat disuntik.
Hal tersebut dapat membuat anak belajar bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah. Sehingga, saat nanti mereka menemukan masala, mereka bisa mengutarakan pendapatnya terhadap hal tersebut.
3. Mampu Mendeskripsikan Keterampilan
Saat anak-anak melakukan pretend play, umumnya berdasarkan profesi. Dengan permainan ini, anak akan belajar dalam mendeskripsikan keterampilan dari masing-masing profesi. Apabila anak sudah mulai paham, dia juga bisa memutuskan untuk memiliki profesi mana yang mereka suka.
4. Membantu Meningkatkan Kemampuan Interaksi Anak
Pretend play berperan penting dalam meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi. Nantinya anak akan mengetahui cara membaca isyarat sosial, mengatur emosi, bernegosiasi, dan lain-lain yang berkaitan dengan interaksi sosial.
5. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak
Saat sedang bermain peran, pasti tidak jarang anak mengatakan kalimat yang mirip atau pernah diucapkan orang lain bahkan orang tua. Nah, pretend play dapat membantu anak dalam memahami bahasa lebih cepat.
Permainan ini akan mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa yang nantinya akan mempermudah si kecil saat bersosialisasi.
Pretend Play di Usia Berapa?
Pretend play memberikan banyak manfaat untuk anak. Oleh karena itu, sudah seharusnya mengenalkan anak pada pretend play di usia dini supaya kemampuan kognitifnya dapat berkembang dengan cepat. Bunda dan ayah bisa mulai mengenalkan tahapan pretend play sejak anak usia 2-7 tahun.
Tentunya, selama mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan permainan, Bunda harus tetap memperhatikan waktu belajar Anak. Bunda bisa contek nih jadwal belajar efektif di rumah untuk anak.
Tips Bermain Pretend Play dengan Anak

Untuk mendukung anak dalam mengembangkan kemampuannya, bunda bisa mengikuti tips bermain pretend play bersama anak sebagai berikut:
1. Biarkan Anak Memilih
Saat anak bermain pretend play, biarkan dia memilih bermain sendiri bersama teman atau dengan orang tua. Dengan begitu, anak akan menggunakan imajinasi mereka dan bisa melatih kemampuan emosional atau kemampuan sosial si kecil.
2. Biarkan si Kecil Memimpin Permainan
Saat bunda dan ayah sedang ikut bermain pretend play, biarkan si kecil memimpin. Bunda dan ayah tidak perlu membimbing atau mengkoreksi kesalahan si kecil. Cukup mengikuti peraturan main si kecil. Nantinya, tugas Bunda dan ayah adalah memberikan bantuan saat anak memintanya sendiri.
3. Bermain Sambil Berhadap-Hadapan
Ketika bermain pretend play, usahakan saling memposisikan saling berhadapan dengan anak. Posisi ini akan membuat anak dan orang tua menjadi saling terhubung.
4. Perhatikan Minat Anak
Orang tua juga harus memperhatikan minat anak saat bermain pretend play. Jika anak sedang berperan sebagai dokter, maka bunda dan ayah bisa berpura-pura menjadi pasien. Jika anak sedang bermain mendorong mobil-mobilannya, ayah dan bunda juga bisa ikut mendorong mainan mobilnya.
5. Memberikan Ide Baru pada anak
Buna dan ayah bisa memperkenalkan ide baru pada si kecil saat bermain pretend play. Contohnya, orang tua memperkenalkan ide mobil mogok dan harus membawanya ke montir. Ide-ide tersebut bisa membuat anak berimajinasi dengan baik.
Contoh Permainan Pretend Play
Beberapa contoh permainan pretend play di bawah ini bisa bunda berikan sebagai ide bermain anak.
1. Bermain Penjaga Toko
Bermain sebagai penjaga toko bisa dijadikan ide pretend play untuk anak. Nantinya, anak akan belajar bertanggung jawab dengan pekerjaannya yaitu melayani orang-orang yang beli barang di tokonya.
2. Bermain Menjadi Koki
Saat anak bermain peran sebagai koki, dia akan mencoba berimajinasi memasak makanan yang lezat. Permainan ini dapat membantu komunikasi anak menjadi lebih baik dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.
3. Bermain Menjadi Dokter
Saat anak mengajak bunda dan ayah bermain peran menjadi dokter, maka bunda dan ayah bisa berperan sebagai pasien yang sakit. Dari permainan ini, anak akan mengetahui apa saja tugas seorang dokter.
4. Bermain Menjadi Polisi
Bermain peran sebagai polisi akan mengajarkan anak tentang tugas seorang polisi, mulai dari mengatur lalu lintas dan memberikan hukuman bagi orang yang melanggar peraturan lalu lintas.
5. Bermain Menjadi Guru
Saat anak sedang bermain peran menjadi guru, ayah dan bunda bisa ikut bermain dengan berperan sebagai muridnya. Ayah dan bunda bisa berpura-pura menjadi siswa yang bandel atau banyak bertanya pada gurunya.
6. Bermain Menjadi Penyanyi
Ketika anak berperan sebagai penyanyi, ayah dan bunda bisa menjadi penonton yang memberikan dukungan dan semangat untuk idolanya. Ketika si kecil sudah selesai bernyanyi, bunda dan ayah bisa memberikan tepuk tangan.
Dukung Perkembangan Anak dengan Etawaku Junior
Selain bermain bersama anak, memberikan asupan nutrisi juga dapat mendukung proses perkembangan anak. Tak hanya makanan saja, susu juga dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal.
Etawaku Junior merupakan produk susu etawa asli dengan kombinasi krimer nabati yang memiliki nutrisi 3x lebih baik daripada susu sapi. Diperkaya akan kandungan Kalsium, Zinc, Prebiotik (Inulin & FOS), 10 Vitamin, 7 Mineral, Omega 3, dan DHA yang baik untuk mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan anak.
Susu Etawaku Junior juga Lebih rendah kasein dan laktosa jika dibandingkan dengan susu sapi, sehingga tidak menyebabkan reaksi alergi susu maupun intoleransi laktosa pada si kecil
Bagaimana, Bun? Sudah tahu pretend play adalah apa dan contoh-contoh permainannya-kan? Sekarang saatnya mulai praktik dan jadi Ibu yang baik untuknya!