Perbedaan Batuk Berdahak dan Batuk Kering, Serupa Tapi Tak Sama

Karena saat terjadi rasanya hampir sama, banyak orang yang belum tahu soal perbedaan batuk berdahak dan batuk kering. Keduanya meskipun sama-sama penyakit batuk, namun berbeda. Tentu hal ini penting untuk dipahami karena bisa jadi cara penanganannya juga berbeda.

Apa saja perbedaan batuk berdahak dan batuk kering? Keduanya memiliki ciri-ciri dan gejala yang berbeda. Supaya lebih jelas, simak artikel ini hingga selesai ya.

Pengertian Batuk Kering dan Berdahak

  1. Batuk Kering

Batuk kering atau yang sering disebut sebagai batuk non-produktif adalah jenis batuk yang tidak menghasilkan lendir atau dahak.

Umumnya, batuk kering tidak dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius dan dapat sembuh dengan cepat. Namun, perlu diingat bahwa ada kemungkinan kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Batuk kering bisa terjadi pada siapa saja, dan hampir semua orang akan mengalaminya setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Durasi batuk kering bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Batuk kering akut biasanya berlangsung selama tiga minggu, batuk kering sub-akut bisa bertahan hingga 3–8 minggu, dan batuk kering kronis lebih dari delapan minggu.

  1. Batuk Berdahak

Batuk berdahak adalah kondisi di mana batuk disertai dengan lendir yang kental. Lendir ini memiliki warna bening, kuning, hijau, atau bahkan mengandung darah. Biasanya, batuk berdahak disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan.

Batuk berdahak cenderung memperburuk kondisinya pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh penumpukan lendir di tenggorokan saat seseorang berbaring, yang kemudian memicu timbulnya batuk berdahak.

Secara umum, batuk dibagi menjadi dua jenis, yakni batuk kering dan batuk berdahak. Perbedaan antara keduanya terletak pada gejalanya, dimana batuk berdahak menghasilkan lendir atau dahak lebih banyak, sementara batuk kering umumnya tidak.

Perbedaan Batuk Berdahak dan Batuk Kering

bedanya batuk berdahak dan batuk kering

Gejala batuk kering dan batuk berdahak menunjukkan perbedaan yang jelas. Batuk kering cenderung menyebabkan rasa gatal dan sakit di tenggorokan, sulit untuk menelan, dan sering terjadi pada malam hari.

Biasanya setelah tiga minggu, batuk kering dapat disertai dengan nyeri dada yang bisa menjadi tanda penyakit paru-paru kronis. 


Di sisi lain, batuk berdahak sering dimulai dengan rasa tertahan di tenggorokan atau dada karena lendir yang menumpuk disertai dengan sesak napas dan hidung tersumbat.

Batuk berdahak juga kadang-kadang menyebabkan darah yang dikenal sebagai hemoptisis. Jika ini terjadi, perlu segera berkonsultasi dengan dokter. 

Penting untuk mencari perawatan medis jika batuk kering berlangsung lebih dari dua minggu atau batuk berdahak tidak membaik dalam 10–14 hari.

Perbedaan batuk berdahak dan batuk kering ini akan mempengaruhi pengobatan yang diresepkan oleh dokter, karena batuk dapat menjadi tanda penyakit yang lebih serius. 

Penyebab Batuk Berdahak

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan batuk berdahak, termasuk:

1. Influenza (Flu)

Batuk yang disertai dengan nyeri tubuh bisa menandakan adanya penyakit yang lebih serius. Flu yang disebabkan oleh virus influenza, memiliki gejala mirip dengan pilek, namun biasanya gejalanya lebih parah, termasuk demam, nyeri otot, dan kelelahan.

2. Bronkitis Akut

Penyakit ini biasanya berlangsung sekitar tiga minggu dan menyebabkan batuk karena pembengkakan saluran udara di paru-paru dan produksi lendir yang berlebihan. Pembengkakan ini sering terjadi setelah infeksi virus, meskipun bakteri juga bisa menjadi penyebabnya.

3. Pneumonia dan Radang Paru-Paru

Infeksi pada paru-paru seperti pneumonia, dapat menyebabkan penumpukan cairan atau nanah di dalam kantong udara paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan batuk dengan keluarnya lendir berwarna hijau atau kuning, bahkan darah.

Meskipun bakteri umumnya menjadi penyebabnya, infeksi jamur atau virus seperti flu dan COVID-19 juga dapat menjadi penyebab.

4. Postnasal Drip

Jika batuk terjadi terutama pada malam hari, ini mungkin merupakan tanda dari postnasal drip, di mana lendir dari hidung menetes ke tenggorokan belakang.

Penyebab utamanya adalah alergi, pilek, dan infeksi, tetapi bisa juga disebabkan oleh obat-obatan atau kehamilan. Pada anak-anak, sesuatu yang tersangkut di hidung juga dapat menyebabkan postnasal drip.

5. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir dan gangguan pada saluran udara di paru-paru karena luka atau peradangan.

6. Fibrosis Kistik

Kondisi genetik ini dapat menyebabkan batuk berdahak yang persisten karena lendir yang dihasilkan menjadi tempat pertumbuhan bakteri, meningkatkan risiko infeksi paru-paru tambahan.

7. Bronkiektasis

Kondisi di mana saluran udara di paru-paru menjadi longgar dan terluka, menyebabkan lendir tersangkut dan menyebabkan batuk untuk mengeluarkannya dari paru-paru. Fibrosis kistik adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan bronkiektasis.

Penyebab Batuk Kering

apa perbedaan batuk berdahak dan batuk kering

Meskipun dapat dipicu oleh beberapa kondisi medis yang memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter, berikut adalah beberapa gangguan yang sering menjadi penyebab batuk kering.

1. Asma

Batuk kering dapat muncul karena penyempitan mendadak pada saluran pernapasan, yang biasanya dipicu oleh faktor spesifik atau alergen seperti debu, suhu dingin, atau infeksi.

2. Merokok

Merokok adalah penyebab yang umum dari batuk kering. Zat-zat berbahaya dalam rokok dan asapnya bisa menyebabkan iritasi dan merusak saluran napas, yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti emfisema, bronkitis, pneumonia, atau kanker paru-paru.

3. Virus

Infeksi virus juga dapat menyebabkan batuk kering. Meskipun infeksi ringan biasanya sembuh dalam 1-2 minggu, batuk dapat bertahan lebih lama, bahkan hingga 1-2 bulan, karena iritasi yang diakibatkan oleh infeksi virus.

4. GERD

GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah gangguan lambung yang dapat menyebabkan batuk kering. Aliran kembali asam lambung ke kerongkongan bisa menimbulkan iritasi dan memicu batuk.

5. Polusi Udara

Polusi udara, seperti debu, kotoran, dan zat kimia yang terhirup, juga dapat menjadi pemicu batuk kering. Menggunakan masker saat berada di luar rumah atau saat membersihkan rumah dapat membantu mengurangi risiko batuk kering akibat polusi udara.

6. Postnasal Drip

Postnasal drip terjadi ketika lendir dari hidung mengalir ke bagian belakang tenggorokan, menyebabkan batuk kering. Berbagai faktor dapat menjadi pemicunya, termasuk alergi, flu, paparan debu, GERD, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Batuk Berdahak

Ciri-ciri utama batuk berdahak melibatkan batuk yang disertai dengan lendir, yang dapat berwarna bening, kuning, atau hijau. Batuk berdahak juga dapat menunjukkan gejala lain seperti:

  • Munculnya rasa berat di dada
  • Produksi lendir yang banyak di tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Kenaikan suhu tubuh (demam)
  • Menggigil
  • Napas berbunyi (mengi)
  • Hidung berair atau meler
  • Kelelahan
  • Lendir hidung yang menetes ke tenggorokan (postnasal drip)

Pada bayi atau anak-anak, batuk berdahak juga mungkin disertai muntah sesaat setelah batuk.

Ciri-Ciri Batuk Kering

Gejala batuk kering dapat bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul termasuk sensasi perih dan gatal di tenggorokan, yang bisa menyebabkan kesulitan menelan dan berbicara.

Selain itu, batuk jenis ini cenderung memburuk saat malam hari. Gejala lain yang sering menyertai batuk kering meliputi sesak napas, hidung berair, dan napas pendek.

Seseorang yang mengalami batuk kering sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami beberapa tanda berikut:

  1. Batuk tidak kunjung membaik setelah lebih dari tiga minggu.
  2. Kesulitan menelan makanan.
  3. Batuk dengan keluarnya darah.
  4. Kesulitan bernapas atau napas tersendat.
  5. Sensasi nyeri dan mengganjal di tenggorokan.
  6. Ada benjolan yang semakin membesar di tenggorokan.

Cara Mengatasi Batuk Berdahak

Batuk berdahak disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan, yang seringkali menghasilkan lendir kental. Meskipun umum terjadi, kondisi ini dapat mengakibatkan rasa perih dan gatal di tenggorokan yang memerlukan penanganan yang tepat. 

Jika batuk berdahak masih dalam tingkat ringan, ada beberapa metode pengobatan yang bisa dicoba di rumah:

1. Konsumsi Air Putih Hangat

Minum air putih hangat dapat membantu mengencerkan lendir di tenggorokan, memudahkan untuk dikeluarkan, dan mengurangi sensasi batuk yang mengganggu.

2. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur menggunakan larutan air garam dapat membantu mengencerkan lendir di tenggorokan serta membersihkan bakteri, yang mempercepat proses penyembuhan.

3. Konsumsi Madu

Madu memiliki sifat antibakteri dan anti radang yang dapat meredakan iritasi di tenggorokan akibat lendir.

4. Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi, serta mencegah penumpukan lendir di tenggorokan.

5. Konsumsi Buah Nanas

Enzim bromelain dalam buah nanas dapat membantu mengencerkan lendir di tenggorokan dan memiliki sifat anti inflamasi untuk meredakan radang.

6. Mandi dengan Air Hangat

Mandi dengan air hangat dapat membantu mengencerkan lendir dan memberikan efek relaksasi pada tubuh.

7. Gunakan Humidifier

Penggunaan humidifier dapat menjaga kelembapan udara, yang membantu mengurangi produksi lendir di tenggorokan dan mengurangi batuk berdahak.

Cara Mengatasi Batuk Kering

Penyebab batuk kering sangat bervariasi, sehingga pengobatannya harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Meskipun demikian, penderita dapat melakukan perawatan di rumah untuk mengurangi gejala batuk dengan beberapa cara sebagai berikut.

1. Berkumur dengan Air Garam

Metode pertama untuk mengatasi batuk kering adalah dengan berkumur menggunakan larutan air garam. Berkumur dengan campuran setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat diyakini dapat meredakan peradangan. Lakukan berkumur selama 30 detik sambil menengadahkan kepala, kemudian buang larutan garam.

2. Menambahkan Madu ke Minuman

Madu memiliki sifat anti inflamasi yang dapat mengurangi peradangan, sehingga dapat menjadi alternatif alami untuk meredakan batuk kering. Cukup tambahkan madu ke dalam segelas teh atau air lemon hangat untuk mendapatkan manfaatnya.

3. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Hangat

Makanan dan minuman hangat dapat membantu meringankan ketidaknyamanan tenggorokan saat mengalami batuk kering, serta mencegah dehidrasi. Teh hangat dan sup adalah pilihan yang baik untuk meredakan batuk kering. Kamu bisa juga makan berbagai buah yang baik untuk meredakan batuk.

4. Menggunakan Pelembab Udara

Udara yang terlalu kering di dalam ruangan juga dapat menjadi faktor penyebab batuk kering. Menggunakan pelembab udara atau humidifier dapat membantu memperbaiki kondisi udara di ruangan, sehingga membantu dalam pemulihan batuk kering dan menjaga kelembapan udara.

5. Berkonsultasi dengan Dokter

Jika gejala batuk kering tidak kunjung membaik, meskipun sudah istirahat cukup dan mengonsumsi makanan bergizi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, terutama di Siloam Hospitals terdekat, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Cara Mengeluarkan Dahak yang Bikin Sesak Napas.

Redakan Batuk Kering dan Berdahak dengan Etawaku

Baik batuk kering atau berdahak sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu, atasi batuk yang kurang nyaman dengan rutin konsumsi Etawaku.

Etawaku merupakan susu kambing yang terbuat dari susu kambing etawa murni dengan campuran krimer yang memiliki nutrisi lebih tinggi dari susu sapi.

Kandungan nutrisi dalam susu etawaku sangat bagus untuk tubuh. Manfaat mengonsumsi produk susu kambing Etawaku dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi gangguan pernafasan dan meningkatkan stamina tubuh menjadi lebih bugar dan energi.

Konsumsi Etawaku saat sedang batuk, dapat menyembuhkan dalam waktu cepat tanpa memberikan efek samping. Rutin mengonsumsi Etawaku juga membuat tubuh terhindar  dari segala macam penyakit. Susu ini dapat dikonsumsi mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. 

Itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan batuk berdahak dan batuk kering, serta berbagai tips mengatasinya seperti minum susu kambing untuk mengatasi batuk berdahak, Etawaku Platinum.

Photo of author

Alifia Furaida Salsabila

Tinggalkan komentar