Napas ngos-ngosan dan mudah lelah mungkin kerap dialami setelah kita berolahraga ya? Namun, kondisi tersebut bukan berarti hanya kelelahan biasa, karena ternyata kondisi nafas pendek dan mudah lelah juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu loh! Maka dari itu, kita harus tetap waspada dan tidak boleh meremehkan ya!
Lantas, apa saja penyebab nafas pendek dan cepat lelah? Bagaimana langkah tepat untuk mengatasinya? Yuk simak dalam artikel ini!
Dalam istilah medis, kondisi napas pendek ini dinamakan dispnea. Salah satu gangguan yang ditunjukkan oleh gejala dada sesak dan kesulitan mengambil napas, bagi beberapa orang, kondisi ini bisa terasa menyakitkan.
Ciri-Ciri Napas Pendek:
- Sulit menarik napas dalam
- Dada terasa nyeri
- Napas tersengal-sengal yang dirasakan pada ritme menarik dan menghembuskan napas dengan cepat
- Tenggorokan tercekat
- Mual dan muntah
Secara garis besar, sebenarnya kondisi ini bisa terjadi secara akut maupun kronis. Untuk membedakannya, dispnea akut terjadi dalam waktu singkat dan mendadak, sementara dispnea kronis berlangsung dalam waktu yang lama dan berulang.
Nah, agar lebih jelas, berikut ini berbagai penyebab napas pendek dan cepat lelah (penyebabnya berbeda tergantung kondisi nafas pendek yang di alami, yaitu akut atau kronis):
Penyebab Nafas Pendek dan Cepat Lelah (Dispnea Akut)

1. Asma
Sempitnya saluran napas yang disertai dengan penumpukan lendir secara berlebihan menyebabkan penderita asma kerap mengalami napas terasa berat dan pendek.
Tak hanya itu, saat asma kambuh, penderita penyakit ini juga mengalami gejala lain yang menyertai, seperti batuk, mengi, serta rasa nyeri ketika bernapas.
2. Pneumonia
Pneumonia bisa terjadi karena infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi tersebut membuat jaringan paru mengalami peradangan, sehingga terjadi penumpukan lendir dan nanah.
3. Serangan panik
Munculnya rasa takut dan gelisah secara tiba-tiba akibat kondisi psikologis. Biasanya, kondisi ini terjadi selama beberapa menit hingga setengah jam.
Selain itu, serangan panik juga akan menimbulkan gejala lain seperti detak jantung semakin cepat, pusing, otot menjadi tegang, atau gemetar. Kondisi ini bisa terjadi kapanpun, baik saat beristirahat maupun beraktivitas.
4. Gangguan kecemasan
Meskipun cemas merupakan reaksi tubuh dalam menghadapi stress dan termasuk hal yang normal, namun rasa cemas yang muncul secara berlebihan bisa mengganggu kualitas hidup kita loh!
Orang yang memiliki gangguan kecemasan kerap merasakan dada terasa sesak, napas menjadi pendek, perasaan mudah lelah, muncul keringat berlebih, jantung berdebar-debar, takut, gemetar, hingga nyeri dada.
Kondisi ini bisa terjadi kapanpun, dan biasanya berlangsung selama kurang dari 10 menit. Namun, pada beberapa kasus khusus, gangguan kecemasan bisa bertahan selama lebih dari satu jam.
5. Alergi
Penyebab berikutnya bisa terjadi karena kita memiliki alergi terhadap alergen tertentu yang ikut terhirup saat kita bernapas, seperti bulu binatang, debu, serbuk sari, polutan, dan sebagainya.
Bagi beberapa orang, alergi bahkan bisa memicu munculnya gejala lain, seperti kulit merah dan gatal, mual, sakit perut, bahkan diare.
6. Asam lambung naik
Sesak napas menjadi salah satu gejala paling umum yang dialami oleh penderita GERD saat asam lambung naik ke kerongkongan. Pasalnya, asam yang naik bisa masuk ke paru-paru, sehingga saluran udara membengkak.
7. Trauma atau cedera dada
Memiliki trauma atau cedera pada dada juga bisa menjadi penyebabnya, karena berdampak pada kapasitas paru yang menjadi berkurang.
8. Emboli Paru
Penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru akibat adanya gumpalan darah di bagian tubuh lain, seperti kaki. Kondisi ini bisa menyebabkan napas pendek dan penderitanya menjadi cepat lelah.
9. Pneumotoraks
Ini merupakan kondisi yang terjadi saat udara masuk secara berlebihan ke dalam ruang pleura, sehingga tekanan udara menjadi meningkat dan paru-paru sulit berkembang. Hal inilah yang menjadi penyebab napas menjadi pendek dan cepat lelah.
Penyebab Nafas Pendek dan Cepat Lelah (Dispnea Kronis)
1. Gangguan jantung
Penyebab napas pendek dan cepat lelah ini perlu diwaspadai, karena berkaitan dengan organ vital kita.
Masalah seperti serangan jantung, aritmia, atau gagal jantung kongestif menyebabkan jantung tidak bisa memompa darah yang kaya nutrisi dan oksigen secara optimal.
2. Masalah paru
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hipertensi paru, serta kanker paru bisa menyebabkan penderitanya mengalami napas pendek dan mudah lelah, karena paru menjadi rusak permanen dan tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan menjadi salah satu penyebab napas pendek dan cepat lelah yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup.
Pada penderita obesitas, pembuluh darah akan mengalami penyumbatan dan memaksa jantung bekerja dengan lebih keras. Maka dari itu, orang yang kelebihan berat badan rentan mengalami napas pendek dan cepat lelah.
4. Anemia
Tahukah kamu? Ternyata pada penderita anemia, darah yang diedarkan memiliki kandungan oksigen yang sedikit. Hal inilah yang menyebabkan penderitanya sering mengalami napas pendek dan cepat lelah.
5. Penyakit Kronis Lain
Penyakit kronis lain seperti kanker dan gagal ginjal juga bisa menjadi penyebab napas pendek dan cepat lelah yang harus segera ditangani melalui tindakan medis.
Baca Juga Artikel Lainnya: Ciri Ciri Paru Paru Kotor.
Cara Mengatasi Napas Pendek dan Cepat Lelah

Setelah mengetahui berbagai penyebab nafas pendek dan cepat lelah, sekarang saatnya kamu memahami bagaimana mengatasinya.
Penanganan napas pendek dan cepat lelah harus disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, jika napas pendek disebabkan karena olahraga, maka kita bisa mengatasinya dengan beristirahat sejenak.
Namun, jika penyebabnya bukan karena olahraga, kamu bisa mencoba berbagai metode untuk mengatasinya seperti berikut:
1. Konsumsi Obat
Jika sesak napas yang kamu alami sudah mengganggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya! Biasanya, dokter akan memberikan resep obat yang sesuai berdasarkan penyebabnya.
Misalnya, dokter akan memberikan obat bronkodilator atau steroid jika napas pendek disebabkan oleh PPOK atau asma.
Obat ini bekerja dengan cara memperlebar saluran pernapasan serta mengurangi peradangan, sehingga saluran napas menjadi terbuka.
Selain itu, jika napas pendek disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan resep antibiotik. Pastikan kamu mengonsumsi obat-obatan tersebut sesuai dengan dosis dan aturan minum yang disarankan ya!
2. Lakukan Operasi
Prosedur operasi biasanya dilakukan jika penderita napas pendek dan cepat lelah mengalami trauma atau cedera pada dada.
Jika penderita mengalami pneumotoraks, tindakan operasi akan dilakukan untuk membantu mengurangi tekanan pada paru-paru.
Metode operasi juga akan dilakukan jika penderita mengalami napas pendek akibat penggumpalan darah dalam paru. Operasi tersebut bertujuan untuk membuang gumpalan, sehingga paru-paru bisa lebih bersih dan napas kembali lega.
Artikel Terkait: Posisi Tidur Saat Batuk dan Sesak Nafas.
Apakah Napas Pendek Bisa Sembuh?
Jika dilihat dari penjelasan di atas, mungkin kamu sudah bisa menyimpulkan bahwa napas pendek bisa disembuhkan ya!
Selain dengan mengonsumsi obat dan tindakan operasi, kamu juga bisa melakukan berbagai tindakan pencegahan agar sesak napas tidak sering kambuh, seperti:
- Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok
- Jauhi udara kotor yang berpotensi memicu alergi kambuh
- Gunakan masker saat berada di luar ruangan
- Hindari tempat dengan cuaca ekstrem, seperti terlalu panas atau terlalu dingin
- Rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari
- Belajar untuk manajemen stress dengan baik
Dengan usaha tersebut, kemungkinan napas pendek dan cepat lelah menjadi berkurang, sehingga kamu bisa menjalani berbagai aktivitas dengan lebih optimal.
Etawaku Platinum, Susu Kambing Terbaik untuk Cegah Sesak Napas
Berbagai penyebab napas pendek dan cepat lelah yang telah disebutkan di atas mungkin membuatmu semakin berpikir bahwa menjaga kesehatan saluran pernapasan itu sangat penting ya?
Maka dari itu, selain melakukan pencegahan dari luar, kamu juga harus menjaga kesehatan dari dalam, salah satunya dengan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Etawaku Platinum bisa menjadi sahabat terbaikmu dalam menjaga saluran pernapasan. Terbuat dari susu kambing etawa asli, produk ini menawarkan kebaikan paling murni dari alam.
Tak hanya kaya nutrisi yang baik untuk dukung daya tahan tubuh, kandungan fluorin dan betakasein dalam susu ini bisa membantu kamu membersihkan paru-paru loh! Sehingga rutin konsumsi Etawaku Platinum bisa bantu jaga saluran pernapasan sekaligus kesehatan tubuhmu secara menyeluruh.
Yuk sayangi saluran napasmu bersama susu Etawaku Platinum! Karena Etawaku Platinum lebih murni, lebih kaya nutrisi!