Kondisi gizi buruk pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah, salah satunya stunting. Stunting merupakan kondisi masalah gizi yang serius dan dapat memperhambat masa pertumbuhan anak.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, wajib memperhatikan asupan gizi makanan untuk anak sejak usia dini (balita). Lalu apa saja makanan untuk mencegah stunting pada balita?
Makanan untuk Mencegah Stunting Pada Balita
Bukan hanya saat usia balita, asupan gizi yang kurang bisa terjadi saat bayi masih berada di kandungan. Saat bunda hamil dan kurang konsumsi makanan bergizi, maka akan berisiko menyebabkan stunting pada anak.
Begitupun saat anak lahir dan tidak diberikan asupan ASI eksklusif serta MPASI yang bernutrisi, maka akan meningkatkan risiko stunting.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak, bunda harus tau apa saja makanan untuk mencegah stunting pada balita. Berikut ini rekomendasi makanan dengan kandungan nutrisi tinggi:
1. Alpukat
Alpukat salah satu buah yang memiliki banyak vitamin, seperti vitamin E. Vitamin E memiliki peran penting untuk tumbuh kembang anak. Tak hanya itu saja, vitamin E juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi kulit dari sel radikal bebas.
Selain vitamin E, alpukat juga memiliki kandungan nutrisi lainnya seperti folat, serat, potasium dan kandungan lemak yang baik untuk tubuh. Bunda bisa memberikan MPASI untuk si kecil dengan berbagai kreasi seperti guacamole, puree alpukat dan lain-lain.
2. Telur
Telur merupakan makanan murah dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Dalam telur mengandung vitamin yang tinggi dan kaya akan kandungan kolin. Banyaknya kandungan nutrisi pada telur dapat membuat anak terhindar dari risiko stunting.
3. Buah Beri
Buah dari keluarga beri sangat terkenal dengan manfaatnya sebab kaya akan mineral dan vitamin yang baik untuk tubuh terutama dalam tumbuh kembang balita. Bunda bisa memberikan 2-3 buah setiap hari kepada si kecil atau menjadi bahan dalam membuat MPASI.
4. Kacang-Kacangan
Makanan untuk mencegah stunting pada balita selanjutnya yaitu kacang-kacangan. Kacang-kacangan juga merupakan jenis makanan yang mengandung banyak serat dan protein. Ada banyak jenis kacang-kacangan yang bisa bunda berikan untuk si kecil seperti kacang hijau, kacang merah dan lain-lain.
5. Yogurt
Makanan yang terbuat dari fermentasi susu ini memiliki kandungan kalsium dan protein yang sangat tinggi. Kalsium sangat dibutuhkan anak dalam masa tumbuh kembang. Bunda bisa memberikan yogurt pada anak setelah memasuki usia MPASI untuk melengkapi gizi harian si kecil.
6. Ikan
Ikan mengandung protein yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Kandungan omega 3 pada ikan sangat bagus untuk perkembangan saraf anak, otak dan mata. Ikan juga sangat mudah ditemukan serta memiliki rasa lezat yang disukai anak-anak.
7. Daging Ayam
Daging ayam merupakan makanan untuk mencegah stunting pada balita. Kandungan protein pada daging ayam sangat tinggi yang membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. Selain itu, mengkonsumsi daging ayam juga membantu perkembangan gigi anak. Bunda bisa memberikan daging ayam sebagai campuran dalam MPASI.
Bunda Mungkin Ingin Tahu: Dampak Stunting Jangka Pendek.
8. Oatmeal
Selain memiliki kandungan karbohidrat dan serat, oatmeal juga memiliki kandungan lainnya seperti protein, mineral serta lemak yang membantu anak saat masa tumbuh kembangnya. Kandungan serat dalam oatmeal juga berfungsi untuk memperlancar saluran pencernaan anak.
9. Daging Merah
Daging merah seperti daging sapi memiliki kandungan asam amino dan protein yang baik untuk anak. Kedua kandungan tersebut dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta membantu perkembangan otak anak.
10. Tahu
Makanan untuk mencegah stunting pada balita selanjutnya yaitu tahu. Tahu salah satu makanan yang tinggi protein, zat besi dan kalsium. Kandungan dalam tahu sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Rutin mengkonsumsi tahu juga dapat mengurangi risiko anak terkena stunting.
11. Hati Ayam
Hati ayam merupakan jeroan yang memiliki protein dan asam amino yang tinggi. Kandungan tersebut berperan penting dalam tubuh untuk mencegah stunting pada anak dan membantu perkembangan otak pada anak. Bunda bisa memberikan hati ayam saat MPASI.
12. Tempe
Tempe merupakan sumber protein yang terbuat dari bahan dasar kedelai. Selain protein tempe juga mengandung zat besi yang tinggi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Manfaat lain dari tempe yakni meningkatkan energi, meningkatkan sistem imun dan membantu kesehatan tulang.
13. Susu
Susu salah satu asupan yang harus bunda berikan setiap harinya ke anak-anak. Kandungan kalsium yang tinggi sangat mendukung pertumbuhan anak terutama untuk tulang dan gigi. Tak hanya itu, kandungan nutrisi lainnya pada susu juga mampu memenuhi gizi harian si kecil.
14. Roti dan Nasi
Saat anak sedang di masa pertumbuhan, bunda harus membantu memberikan asupan energi yang cukup. Sebab saat masa tumbuh kembang, anak akan lebih aktif untuk mengeksplorasi lingkungannya. Tak hanya sebagai sumber energi, kandungan karbohidrat kompleks juga meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.
Baca Juga Artikel Lainnya: Makanan Bayi 11 Bulan Agar Cepat Gemuk.
Penuhi Asupan Nutrisi untuk Mencegah Stunting dengan Etawaku Junior
Bunda pasti sekarang sudah paham betapa pentingnya nutrisi yang diterima si kecil, bukan? Nah, untuk mempermudah Bunda dalam menyiapkan sumber nutrisi baik bagi anak, Bunda bisa pilih Susu Etawaku Junior.
Etawaku Junior merupakan produk susu kambing etawa yang diformulasikan dengan berbagai nutrisi baik untuk si kecil. Seperti kandungan Omega 3 & DHA, Prebiotik (Inulin & FOS), 10 Vitamin, 7 Mineral, Kalsium, dan Zinc.
Nutrisi tersebut menjadi nutrisi yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kecerdasan otak anak agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
Tak hanya itu, rutin minum susu kambing Etawaku juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Hal ini membuat anak tidak mudah sakit sehingga lebih bebas untuk mengeksplorasi lebih banyak hal baru.
Itulah jenis-jenis makanan untuk mencegah stunting pada balita. Mulai dari sekarang, pastikan nutrisi atau gizi anak terpenuhi ya, Bun! Jangan lupa juga untuk memahami beberapa indikator stunting menurut WHO.