Imunisasi untuk anak wajib diberikan sejak lahir. Salah satu imunisasi yang tidak boleh dilewatkan yaitu Imunisasi DPT. Nah, untuk Bunda yang baru saja memberikan imunisasi tersebut ke anak. Bunda harus tahu juga beberapa pantangan setelah Imunisasi DPT, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Imunisasi merupakan kegiatan dalam rangka membentuk atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh. Tujuan dilakukannya vaksin yaitu untuk mencegah berbagai macam penyakit yang dapat menyerang manusia.
Imunisasi DPT adalah jenis imunisasi yang dilakukan pada anak untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya seperti:
a. Difteri
Difteri disebabkan karena adanya infeksi bakteri yang menyerang sistem pernafasan atas dan tenggorokan. Bakteri yang menyerang bernama Corynebacterium diphtheriae, yang memproduksi racun dan mempengaruhi organ tubuh lain.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik langsung seperti batuk, hembusan nafas, dan bersin dari seseorang yang sudah terinfeksi.
b. Pertusis
Pertusis disebabkan oleh infeksi bakteri atau masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan batuk rejan. Batuk rejan dapat membuat seseorang mengalami kesulitan makan, minum, dan bernafas.
Jenis penyakit ini menjadi masalah serius pada bayi dan anak-anak karena jika dibiarkan dapat menyebabkan pneumonia, kerusakan otak, kejang, hingga kematian. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa dapat menyebabkan pingsan, berat badan menurun, tulang rusuk patah, dan tidak bisa mengontrol kandung kemih.
c. Tetanus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. Cara kerja penyakit ini dengan menyebar melalui spora dari bakteri luka yang terbuka. Saat bakteri masuk ke dalam tubuh, spora akan berkembang dan memproduksi racun yang mematikan.
Bagi seseorang yang terkena penyakit ini ditandai dengan kejang otot, kesulitan bernafas hingga meninggal.
d. Polio
Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat dan mengakibatkan adanya kerusakan pada sistem saraf motorik. Bahaya dari penyakit ini yakni membuat penderitanya mengalami kelumpuhan otot yang bersifat sementara atau permanen.
Jika sudah menyerang sangat parah, dapat mempengaruhi sistem pernafasan dan penderita akan sulit menelan. Apabila seseorang sudah dinyatakan positif terserang polio, maka kondisinya tidak akan sembuh sepenuhnya.
e. Hepatitis (HB)
Hepatitis B (HB) disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat menyebabkan kanker hati. Saat bayi lahir, harus segera dilakukan vaksin hepatitis B, sebab penyakit dapat menular dengan cepat.
f. HiB (Haemophilus Influenzae Tipe B)
Penyakit HiB disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri di bagian paru-paru, otak, tulang, saluran pernafasan serta jantung. Bakteri ini sangat mudah menyerang bayi dan anak-anak.
Perbedaan Imunisasi DPT 1, 2, dan 3

Imunisasi DPT biasanya diberikan oleh anak sebanyak tiga kali pada. Lalu apa perbedaan dari imunisasi DPT 1, 2, 3?
Sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan dari imunisasi DPT 1, 2, dan 3. Vaksin yang diberikan tidak memiliki perbedaan kandungan, yang membedakan hanya waktu pemberiannya saja.
Vaksin DPT 1 akan diberikan pada anak usia 2 bulan, DPT 2 diberikan pada usia 3 bulan, sementara DPT 3 diberikan pada usia 4 bulan.
Meskipun diberikan pada waktu yang berbeda, namun ketiganya memiliki manfaat yang sama yakni:
- Menurunkan angka kematian anak.
- Memberikan sistem kekebalan tubuh pada bayi.
- Mencegah bayi terkena komplikasi dari penyakit berbahaya.
- Melindungi bayi dari penyakit mematikan.
Pantangan Setelah Imunisasi DPT

Meskipun imunisasi merupakan cara supaya bayi dapat terhindar dari berbagai penyakit, namun ada beberapa pantangan setelah imunisasi DPT yang harus bunda ketahui.
1. Memberikan Salep pada Bekas Suntikan
Pantangan setelah imunisasi DPT yang pertama adalah memberikan salep. Rasa nyeri setelah imunisasi merupakan hal yang wajar ya, Bun. Ada baiknya bunda tidak memberikan salep, apalagi tanpa resep dari dokter.
2. Memberikan Obat
Efek samping setelah imunisasi pada anak berbeda-beda. Sebagian anak akan mengalami demam atau flu, dan itu merupakan sesuatu yang wajar. Namun, Bunda tidak boleh asal memberikan obat tanpa resep dokter untuk si kecil ya. Akan lebih aman jika bunda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
3. Batasi Kontak
Pantangan selanjutnya yaitu membatasi kontak anak. Meskipun anak sudah diberikan vaksin DPT, namun alangkah baiknya bunda membatasi kontak bayi dengan orang-orang yang menunjukan gejala penyakit menular.
4. Paparan Infeksi
Setelah anak mendapatkan imunisasi DPT, bunda harus menjaga anak dari paparan langsung orang yang sedang sakit pilek, batuk atau flu. Sebab, virus tersebut dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
5. Membiarkan Anak Menangis
Setelah mendapatkan imunisasi DPT, anak akan menangis karena rasa sakit dari suntikan. Meskipun menangis setelah di imunisasi adalah hal yang wajar, namun bunda tidak boleh membiarkannya menangis tanpa henti.
Apalagi jika si kecil menangis selama 3 jam tanpa henti disertai dengan gejala tubuh lemas, tidak responsif, bahkan kejang, maka bunda harus waspada. Segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga Artikel Lainnya: Ciri Ciri Imunisasi BCG yang Gagal.
Tanda Bahaya Setelah Imunisasi DPT
Efek samping setelah imunisasi pada anak adalah hal yang wajar, sehingga dokter memberikan pantangan setelah imunisasi DPT pada orang tua supaya tidak memperparah kondisi si kecil. Selain itu, ada beberapa efek samping serius yang harus bunda pahami setelah vaksin DPT.
Berikut tanda-tanda apabila bayi menunjukan gejala serius seperti:
- Demam tinggi lebih dari 40 derajat celcius
- Menangis lebih dari 3 jam
- Anak lemas dan tidak bertenaga
- Demam tinggi dengan kejang
- Alergi
- Kesulitan bernafas
- Otot kaku
Jika Bunda melihat tanda-tanda di atas, maka Bunda harus waspada, ya! Hal ini merupakan tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Bunda harus segera bawa anak ke dokter untuk penanganan yang lebih tepat.
Tips Setelah Imunisasi DPT
Setelah melakukan imunisasi DPT, biasanya anak akan mengalami demam. Supaya anak lebih merasa nyaman setelah imunisasi, Bunda bisa melakukan hal berikut:
1. Membiarkan Anak Beristirahat
Bunda bisa membiarkan si kecil beristirahat setelah imunisasi. Biarkan anak tidur hingga kembali bangun dengan segar untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
2. Berikan Susu
Setelah imunisasi, biasanya anak akan lebih manja dan tidak ingin jauh-jauh dari bunda. Biarkan si kecil untuk tetap berada di bunda sembari berikan susu untuk menghilangkan nyeri setelah imunisasi.
3. Berikan Paracetamol
Apabila bunda tidak tenang karena anak demam setelah imunisasi, bunda bisa berikan paracetamol yang diresepkan dokter untuk si kecil.
4. Kompres Jika Bengkak
Beberapa anak akan mengalami bengkak pada bagian tubuh yang disuntik. Untuk meredakan nyeri bengkak tersebut, bunda bisa berikan kompres dingin pada area yang bengkak.
5. Perhatikan Anak
Setelah melakukan imunisasi DPT, bunda harus terus memantau si kecil 1-3 hari. Pastikan jika si kecil tidak menunjukan reaksi lainnya yang berbahaya setelah imunisasi. Namun jika dirasa anak memiliki gejala lain, bunda harus segera bawa anak ke dokter.
Jaga Imunitas Anak dengan Etawaku Junior
Selain imunisasi, untuk menjaga kesehatan anak juga harus memperhatikan asupan nutrisinya. Bunda harus memberikan asupan nutrisi seimbang pada anak supaya kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Etawaku Junior bisa menjadi pilihan untuk bunda dalam meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.
Etawaku Junior merupakan brand susu kambing etawa murni dengan kombinasi krimer sehingga cocok untuk anak-anak. Susu Etawaku memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh si kecil (dapat dikonsumsi sejak usia satu tahun).
Itulah pantangan setelah imunisasi DPT yang harus bunda pahami. Apabila anak mengalami gejala lain setelah imunisasi, segera periksa ke dokter, ya!